RESENSI

                      Kesehatan mental menjadi masalah yang memprihatinkan sejak pandemi COVID-19 sekitar 3 tahun lalu, terutama pada remaja. Berikut pernyataan dari WHO (2020) adalah bahwa kita harus mengambil langkah penting mengenai masalah remaja hingga 50% dari semua kondisi kesehatan mental dimulai sebelum usia 14 tahun dan hingga satu dari lima remaja mengalami gangguan mental setiap tahun. Bunuh diri adalah salah satu dari tiga penyebab utama kematian di kalangan remaja yang lebih tua. Pada gilirannya, kesehatan mental remaja yang buruk dikaitkan dengan berbagai perilaku berisiko tinggi, termasuk menyakiti diri sendiri, tembakau, alkohol, dan penggunaan zat, perilaku seksual berisiko, dan paparan kekerasan, yang efeknya bertahan sepanjang perjalanan hidup dan memiliki implikasi serius.
Masalah lain yang juga erat kaitannya dengan remaja adalah masalah kesehatan mental yang dihadapi pada remaja, berupa bullying, kecanduan game atau internet, gangguan makan (anoreksia, bulimia), psikosis, narkoba, suicide-self harm, dan gangguan emosional (misalnya, marah, frustrasi, cemas, depresi) (WHO, 2019). Remaja juga sering mengalami stres akibat bullying dari teman sebaya di sekolah (Rana et al., 2018). Stres, kecemasan, dan depresi pada remaja disebabkan oleh faktor internal dari dalam, kognitif, dan prestasi akademik, serta faktor eksternal seperti fungsi keluarga atau teman sebaya

  • Detail:

JUDUL : Menulis Ekspresif Sebagai Terapi Sederhana
dalam Mengatasi Beban Mental Remaja

 Kepengarangan : 

Penulis :
Ns. Linda Dwi Novial Fitri, M.Kep., Sp.Kep.J

ISBN : 978-623-8277-24-7

Editor :
Wisynu Aji Indro Asmoro

Design dan Layout :
Siswanto, S.Kom

Scroll to Top
×